AUDIO

Pita Keberuntungan


Atan si bekantan muda terlihat gelisah. Sebentar lagi, dia akan mengikuti lomba berayun. Namun ternyata, pita keberuntungannya hilang entah ke mana. “Duh, gawat,” gumamnya. “Kalau tak ada pita itu, aku bisa kalah.”

Selama ini, Atan yakin jika memakai pita itu, dia akan menang. Saat lomba berayun dua minggu yang lalu, Atan juga memakainya. Pita itu diikatkan pada salah satu tangannya. Terbukti, dia keluar sebagai pemenang.

“Atan, kenapa masih di sini?” tanya ibunya. “Cepat bersiap! Nanti kamu bisa terlambat.”

Atan menggeleng lemah. “Atan enggak ikut lomba kali ini, Bu.”

“Lho, kenapa?”

“Pita keberuntungan Atan hilang,” jawabnya. “Tanpa itu, Atan pasti kalah.”

Ayah Atan tiba-tiba ikut berbicara.

“Kalau hanya pita keberuntungan, Ayah juga punya. Malah lebih hebat.”

Tentu saja Atan sangat gembira. Dia segera menggunakan pita keberuntungan yang diberikan oleh ayahnya. Pita berwarna merah itu kini sudah berada di tangan kiri Atan.

Perlombaan pun dimulai. Atan berayun dengan bersemangat. Lawannya, Otan si orangutan dan Moki si monyet juga tak kalah bersemangat.

Karena memakai pita keberuntungan, Atan semakin bersemangat. Dia terus berayun. Dia tak merasa lelah sedikit pun. Sampai akhirnya, Atan keluar sebagai pemenang.

“Kamu hebat sekali, Atan,” puji Otan dan Moki.

Atan tersenyum gembira. Ini pasti karena pita keberuntungan Ayah, pikirnya.

Atan langsung menghampiri ayahnya. Dia ingin berterima kasih karena sang ayah telah meminjamkan pita keberuntungan yang hebat.

Namun, apa yang dikatakan ayah Atan?

“Kamu menang karena percaya diri saat berlomba, Atan. Selama ini, kamu juga selalu rajin dan tekun berlatih setiap menghadapi lomba. Pita yang Ayah berikan hanya pita biasa.”

Atan mengerti. Ternyata, bukan pita keberuntungan yang membuatnya menang. Ia menang berkat kepercayaan dirinya yang besar serta yang paling utama adalah berkat kerja keras dan ketekunannya berlatih sebelum lomba.

”Terima kasih, Ayah! Besok, aku tak butuh pita kebetuntungan lagi. Aku akan lebih rajin dan lebih tekun dalam berlatih supaya bisa meraih prestasi yang lebih tinggi lagi!”

Catatan & Moral Cerita:

Untuk meraih prestasi, perlu kerja keras, kerajinan, dan ketekunan dalam berlatih. Selain itu, diperlukan rasa percaya diri yang kuat.