Hari Minggu pagi cerah di sebuah rumah di Jakarta, ayah sedang duduk santai di ruang tamu sambil membaca koran. Di ruang keluarga, ibu dibantu Kak Mila sedang memisahkan koran dan majalah edisi lama dengan edisi terbaru. Monik tiba-tiba berlari dari dalam kamar sambil berteriak,
“Ibu... Monik minta uang Rp 50.000 buat beli kado.”
“Siapa yang ulang tahun, Nak?” ibu bertanya.
“Uang itu mau dibelikan kado untuk diberikan ke sekolah dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup,” jawab Monik.
“Kamu mau beli kado apa?” tanya ibunya lagi.
“Aku belum tahu, Bu. Tetapi, kemarin Tika sama Lia cerita sudah membeli kado yang mahal.”
“Kalau menurut kakak, tidak harus mahal. Yang penting, kado itu bermanfaat dan merupakan bentuk peran serta kamu dalam menjaga lingkungan hidup,” saran Kak Mila.
Ayah tiba-tiba muncul di ruang keluarga, “Benar, kata Kak Mila. Coba kamu mendaur ulang barang bekas menjadi barang bermanfaat seperti yang dilakukan ibu ini,” tunjuk ayah ke sebuah artikel di koran mengenai kisah kesuksesan pengusaha barang bekas.
“Wah, Monik. Kita punya banyak kaleng bekas. Kita daur ulang saja. Nanti kakak bantuin, deh membuatnya!” seru Kak Mila setelah membaca artikel itu.
“Ah, jelek! Nanti aku diejek teman-teman!” ujar Monik kesal.
“Kamu, kan suka melukis. Kaleng bekasnya bisa kamu lukis dengan gambar apa saja sehingga jadi lebih menarik dan nampak baru,” Kak Mila menjelaskan.
“Benar sekali. Ayo kita ambil kaleng bekas di gudang,” ajak ayah.
Monik diam saja, lalu pergi ke kamar dengan cemberut. Hanya satu jam Monik di kamar. Mendengar keseruan Ayah dan Kak Mila mendaur ulang kaleng bekas di teras, membuat Monik tertarik bergabung. Lalu, Monik mencoba melukis kaleng-kaleng bekas tersebut dengan bersemangat.
Hari Lingkungan Hidup pun tiba. Monik membawa kadonya berupa tiga kaleng bekas daur ulang. Terdiri dari kaleng bekas biskuit dan kaleng bekas susu yang dijadikan tempat sampah kecil, serta kaleng bekas minuman ringan yang dijadikan sebagai wadah spidol dan penghapus papan tulis. Ternyata, karya Monik mendapat penghargaan kado terbaik ramah lingkungan.
Malam hari, dengan bangga Monik menunjukkan plakat penghargaan ke ayah, ibu dan Kak Mila. Kini, ia semakin tertarik membuat berbagai barang bermanfaat dari barang bekas, yang berarti ia sudah ikut menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Yuk, kita mendaur ulang barang bekas tidak terpakai guna dijadikan barang bermanfaat. Selain menjadikan diri lebih kreatif, kita dapat berpartisipasi menjaga kelestarian lingkungan.
(Pemenang Hiburan Lomba Menulis Dongeng Anak Nusantara Bertutur 2014)
Karya: Putri Nurbaiti (Jakarta)