Di hutan Kalimantan, tinggallah keluarga tupai. Mereka terdiri dari Ibu Tupai dan dua anaknya, Pian dan Pail. Si sulung Pian adalah anak tupai yang rajin. Tapi, si bungsu Pail sangat pemalas. Pail sangat suka makan, tapi sering tidak mau mengerat sendiri makanannya. Ia hanya mau makan daging buah kelapa yang sudah dipotongkan ibunya.
Suatu pagi, Ibu Tupai membangunkan Pail karena semua tupai di hutan akan pergi ke kebun kelapa.
“Ayo Pail bangun! Semua tupai sudah siap,” kata Ibu Tupai.
Tapi Pail tetap saja tidur. Akhirnya, ia ditinggal sendiri di rumah.
Menjelang siang hari, Pail terbangun karena lapar. Dicarinya makanan di rumah, tak ditemukan sedikit pun.
“Ibu... Kak Pian..,” dengan muka cemberut ia pergi menuju kebun kelapa untuk mencari ibu dan kakaknya. Dan, tentunya untuk minta makan!
Karena jarang pergi berburu makanan, Pail tersesat! Untunglah, ada kawanan monyet mengantarnya pulang.
Saat pulang ke rumah, Ibu Tupai dan Pian cemas melihat kondisi Pail yang tampak pucat dan lemas. Lalu, Pail disuguhi aneka makanan lezat.
Pail pun senang. “Besok aku pura-pura sakit saja, ah.”
Esok harinya Pail mengeluh sakit dan tidak mau ikut ke kebun. Ibu Tupai pun maklum.
Setelah ibu dan kakaknya pergi, Pail pergi bermain. Siang menjelang ibunya pulang, ia kembali ke tempat tidur dan berpura-pura sakit.
“Ini daging buah kelapa untukmu,” kata Pian.
“Ibu bawakan kelapa utuh juga, Pail,” tambah ibunya
“Aku mau makan daging buah saja,” jawab Pail. Ia tidak mau mengerat dahulu kulit kelapa utuh.
“Tapi itu tidak bagus untuk tupai, Pail. Tupai harus mengerat supaya giginya tajam,” ujar ibunya. Tapi Pail tidak peduli.
Pail terus begitu setiap hari. Ia tidak pernah mau mengerat kulit kelapa. Selalu minta daging buah kelapa yang sudah dipotongkan.
Suatu pagi, Pail bangun dan menjerit keras-keras. Ibu Tupai dan Pian berlari ke kamar Pail. Olala, ternyata gigi depan Pail kini terlihat panjang, melebihi mulutnya!
“Aduh, apa ibu bilang? Tupai itu harus mengerat, lihat akibatnya,” kata Ibu Tupai panik.
Tupai memang hewan pengerat. Kalau giginya tidak digunakan untuk menggerogot atau mengerat, giginya akan menjadi panjang. Itulah yang terjadi pada Pail.
Begitulah Pail. Karena ia malas mengerat, giginya menjadi panjang, dan susah untuk menelan makanan. Sejak itu, Pail jadi rajin mengerat karena mengerat begitu penting untuk tupai. Pail tak mau lagi menjadi anak pemalas.
Janganlah menjadi anak yang pemalas. Anak pemalas itu banyak kerugiannya. Jadilah anak yang rajin dan selalu menuruti nasihat orangtua.