Suatu pagi di sebuah rumah di Jakarta. “Ari, sarapannya sudah siap, Nak,” panggil Ibu dari dapur.
Tidak ada jawaban. Yang terdengar hanyalah langkah bergegas dari kamar Ari.
“Ibu, Ari berangkat ya,” ujar Ari mencium tangan Ibunya.
“Kamu tidak sarapan dulu?” tanya Ibu.
Ari menggeleng. “Ari minum susu aja deh, Bu,” kata Ari sambil mengambil segelas susu hangat yang sudah disiapkan Ibu.
Ari minum susu hanya seteguk, kemudian segera keluar rumah menghampiri teman-temannya yang sudah menunggunya. Ari langsung berangkat ke sekolah tanpa sempat mengisi perutnya dengan makanan.
Akhir-akhir ini, Ari memang jarang sarapan di rumah. Padahal, Ibunya selalu menyiapkan sarapan mulai dari roti bakar, nasi goreng, sampai telur dadar. Namun, Ari tidak pernah memakannya. Ari lebih suka sarapan di sekolah bersama teman-temannya. Jajanan di sekolah lebih menggiurkan dibanding masakan Ibu.
Sesampainya di sekolah, bel tanda masuk sudah berbunyi. Ari tidak sempat jajan dan mengisi perutnya. Padahal, pelajaran pertama hari itu adalah pelajaran olahraga.
“Selamat pagi anak-anak,” sapa Pak Agus, guru olahraga Ari. “Pagi, Pak...,” jawab Ari dan teman-temannya.
“Hari ini kita latihan sprint. Sprint itu adalah berlari jarak pendek dengan kecepatan secepat-cepatnya,” jelas Pak Agus.
Anak-anak pun mengangguk. Pak Agus lalu menyuruh anak-anak untuk berbaris. Semua mendapat giliran lima kali untuk mencoba lari sprint. Namun, pada giliran ketiga, tiba-tiba Ari jatuh tersungkur. Badannya lemas dan mukanya pucat.
“Ari kamu kenapa?” tanya Pak Agus.
Ari hanya terdiam lemas sehingga Pak Agus harus membawanya ke pinggir lapangan.
“Kamu tidak sarapan, ya?” tanya Pak Agus lagi.
Ari mengangguk. “Saya hanya minum susu seteguk tadi pagi, Pak.”
Pak Agus langsung memberinya teh manis hangat...
“Ari, sarapan itu penting sekali. Dengan sarapan, kesehatan tubuh kita juga lebih terjaga. Paling tidak makan roti atau segelas susu. Bukan hanya seteguk susu,” jelas Pak Agus.
Ari menyadari kesalahannya. Ia pun teringat Ibu yang selalu membuatkannya sarapan, tapi ia tak pernah memakannya.
“Ari berjanji Pak, mulai besok Ari akan sarapan dulu sebelum sekolah supaya tidak lemas seperti ini lagi,” kata Ari. Dalam hatinya, ia juga berjanji akan menghargai kasih sayang Ibunya dengan memakan sarapan yang beliau siapkan.
Menghargai upaya dan kasih sayang Ibu dapat kita tunjukkan dengan makan sarapan yang telah beliau siapkan. Disiplin, sarapan setiap pagi itu penting untuk menjaga kesehatan dan membuat kita lebih siap menjalani segala aktivitas.
Hari Kesehatan Dunia dirayakan setiap 7 April dan didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).