AUDIO

Berbagi Kolak Pisang

Penulis: Dyah Laksmi Nur Jannah


Di sebuah rumah yang terletak di pusat kota Semarang, Jawa Tengah, seorang anak perempuan kelas 5 SD berdialog dengan ibunya.

“Buka puasa masih lama ya, Bu?” tanya Rini kepada ibu.

Ibu yang sedang menata piring ke dalam rak pun menjawab, “Tentu saja masih lama, kan sekarang masih jam dua belas.”

Rini hanya mengangguk-angguk mendengarnya.

“Supaya enggak terasa lama, Rini bantu Ibu memasak di dapur, yuk! Kita akan membuat kolak pisang,” ajak ibu seraya berjalan menuju dapur.

“Ya Bu, Rini mau bantu,” Rini pun mengikuti langkah ibu.

Rini terbelalak ketika melihat setandan pisang dan onggokan ubi di meja dapur. “Wah, banyak sekali! Ibu mau berjualan kolak, ya?

Ibu pun tertawa, “Ibu memasak kolak bukan untuk dijual, tetapi dibagikan kepada anak-anak yatim di panti asuhan sore nanti. Ayo, bantu Ibu mengupas pisang-pisang ini.”

Rini lalu asyik mengupas buah pisang. Sementara itu, ibu memarut kelapa, lalu memeras parutan kelapa menjadi santan.

“Nanti sore, Rini ikut Ibu dan Ayah ke panti asuhan, ya? Kita akan berbuka puasa bersama mereka,” ajak Ibu. Rini pun mengangguk setuju.

Setelah kolak pisang matang, Ibu dan Rini mengemas kolak ke dalam gelas-gelas plastik.

Bersama ibu dan ayahnya, Rini ikut berangkat menuju panti asuhan yang letaknya tak jauh dari rumah.

Ibu Lina, pengurus panti, menyambut kedatangan mereka dengan ramah. Saat memasuki ruang panti, Rini melihat anak-anak panti sedang menata piring dan gelas di atas meja kayu. Mereka tampak bersemangat.

Menjelang adzan maghrib, Rini membantu membagikan kolak kepada anak-anak panti. Rini gembira melihat mereka tersenyum riang saat menerima kolak pisang.

“Ibu, ternyata berbagi bersama orang lain membuat hati kita bahagia ya, Bu,” bisik Rini kepada Ibu.

“Betul, Rini. Salah satu prinsip dalam puasa adalah berbagi. Dengan berbagi, kita akan lebih peduli dengan sesama dan mempererat silaturahim. Dalam bulan Ramadhan ini, kita memang kembali disadarkan akan pentingnya rasa kebersamaan dan persaudaraan,” ujar ibunya.

Rini pun menganguk-angguk mendengar kata-kata ibu.

“Dan, dengan rajin berbagi di bulan puasa, kita akan mendapat ganjaran yang besar dari Tuhan. Pada bulan Ramadhan, setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan,” lanjut ibunya lagi.

Rini senang mendengar kata-katanya ibunya. Ia kini jadi lebih semangat lagi untuk berbagi pada bulan puasa ini.

Marilah kita isi bulan Ramadan dengan meningkatkan semangat berbagi kepada sesama.