Sore itu, di sebuah rumah di Pasar Minggu, Jakarta, seorang anak perempuan bernama Kiara heran melihat teras rumah pamannya berantakan. Ada kardus, kaleng, dan botol yang betebaran di mana-mana. Tetapi, pemilik rumah malah tidak kelihatan batang hidungnya.
“Cang!” panggil Kiara. Karena Kiara orang Betawi, ia memanggil pamannya dengan sebutan encang.
Kiara melangkah masuk ke dalam rumah. Dia mendapati encang sedang membongkar tumpukan koran di gudang.
“Kiara, bantuin Encang beberes, yak?” pinta encang.
“Banyak banget korannya. Mau diapain, Cang?” tanya Kiara.
Kiara meletakkan bungkusan makanan yang ia bawa untuk encang di atas meja makan. Makanan itu adalah rendang jengkol buatan ibu.
Ternyata koran-koran lama encangnya mau dijual ke pengepul barang bekas. Begitu juga barang-barang yang berserakan di teras rumah.
Kiara membantu pamannya menyusun koran untuk diikat. Tanpa sengaja, Kiara membaca sekilas sebuah cerita yang menarik di koran. Ada cerita anak-anak di lembar yang dipegang Kiara. Judulnya Sepatu Bobi. Kiara membaca sambil terkikik geli karena ceritanya lucu.
“Cang, ada cerita begini lagi, tidak?” tanya Kiara menyodorkan lembaran korannya kepada encang.
“Oh, cerita seperti ini adanya di koran yang Minggu,” jawab encang.
“Kalau begitu, koran yang Minggu buat Kiara aja ya, Cang,” pinta Kiara.
Kiara langsung memekik kegirangan saat encang mengizinkannya mengambil semua koran Minggu. Setelah selesai membantu encang, Kiara bergegas pulang. Di boncengan sepedanya ada setumpuk koran Minggu.
Begitu sampai di rumah, Kiara memilah halaman koran dengan cerita anak-anak. Kiara memotongnya dengan rapi.
Rupanya, Kiara mengumpulkan cerita anak-anak di koran bekas dari encang. Kiara mau menyatukannya menjadi buku. Bahkan, dia membuat sampul, daftar isi, dan menjilidnya.
“Lihat, Bu! Bucenik Kiara!” seru Kiara memamerkan hasil kerjanya pada ibunya.
“Bucenik? Apa itu bucenik?” Ibunya terheran-heran.
“Bucenik itu singkatan dari buku cerita unik, Bu,” jawab Kiara.
“Wah, bagus! Dapat ide dari mana membuat bucenik ini, Kiara?” tanya ibu sambil membuka-buka bucenik Kiara itu.
“Dari buku yang pernah Kiara pinjam di perpustakaan, Bu,” jawab Kiara senang.
Sekarang, Kiara mau membaca semua cerita di buceniknya. Besok, Kiara akan membawanya ke sekolah. Teman-teman pasti juga suka membaca buku cerita uniknya itu.*
Jadilah anak yang gemar membaca. Dengan rajin membaca, wawasan dan pengetahuan kita akan semakin bertambah.