Dino adalah anak yang pandai dan mudah bergaul. Di sekolah, Dino terkenal sangat aktif dan memiliki banyak teman. Namun, di rumahnya yang terletak di sebuah kompleks perumahan di pinggiran Jakarta, Dino sangat malas untuk membersihkan kamar.
Lihat saja kamar Dino, sudah seperti kapal pecah. Bukunya berserakan di mana-mana. Kasurnya pun kusut dengan seprai dan sarung bantal terlepas.
Ibunya sudah berulang kali mengingatkan untuk membersihkan kamar, tetapi Dino tidak pernah mengerjakan.
Pada hari Sabtu, Ari, teman Dino, mengajak Dino menginap di rumahnya. Ibu mengizinkannya untuk menginap. Dino sangat senang.
“Ayo, Dino! Kita main di kamarku!” ajak Ari sembari melangkah ke kamar.
Saat masuk ke kamar Ari, Dino tertegun. Rapi sekali kamar ini, pikir Dino.
Kamar Ari memang sangat terawat. Kasurnya tertutup seprai dengan rapi, demikian juga bantal dan guling. Buku-buku Ari tidak ada yang berserakan, semua tertata apik di rak belajarnya. Kamar Ari yang kecil jadi terlihat luas karena rapi dan bersih. Berbeda dengan kamar Dino yang lebih luas, tetapi terlihat sempit karena berantakan dan sampah berserakan di mana-mana.
“Dino, besok gantian aku yang menginap di rumahmu, ya?” kata Ari.
Dino mengangguk. Namun, tiba-tiba ia teringat kamarnya yang sangat berantakan. Pasti Ari tidak akan suka masuk ke kamarku, gumam Dino dalam hati.
“Ari, aku tidak jadi menginap, ya? Aku mau pamit pulang dulu,” kata Dino tiba-tiba.
“Loh, kenapa Dino?” tanya Ari keheranan.
“Tidak apa-apa. Nanti aku kabari ya,” Dino segera meninggalkan Ari.
Dino berlari. Ia ingin segera sampai ke rumah dan membersihkan kamarnya.
“Dino pulang!” teriak Dino dan langsung menuju kamarnya.
Dino langsung mengumpulkan buku-buku dan menyusunnya di atas meja belajar. Kemudian, memungut kertas-kertas kumal di kolong tempat tidur.
“Tidak jadi menginap, Dino?” tanya ibu heran melihat Dino pulang lagi.
“Tidak, Bu. Hari ini Dino mau merapikan kamar, soalnya Ari mau menginap di sini, besok. Dino malu kalau kamar kotor begini,” jawab Dino.
Ibu tersenyum melihat Dino yang akhirnya mau merapikan kamar.
“Sini, Ibu bantu. Kalau kamar rapi, Dino jadi bisa betah belajar dan lebih sehat,” kata ibu. Dino senang ibu tidak memarahinya karena kamarnya berantakan. Ibu justru membantu Dino membersihkan kamar sehingga kamar lebih cepat rapi.
Menjaga kebersihan lingkungan bisa dimulai dari lingkup terkecil, contohnya kamar kita. Dengan kamar yang bersih, kita bisa belajar lebih semangat dan hidup pun menjadi lebih sehat.