Suatu sore, Lisa mengayuh sepeda menuju rumah Nina, sahabatnya. Ia ingin bermain di sana. Lisa dan Nina tinggal di kompleks perumahan di daerah pinggiran Jakarta.
Ketika melewati rumah Akbar, Lisa melihat teman sekelasnya itu sedang mempermainkan seekor anak kucing di depan rumah. Anak kucing berbulu putih kecokelatan itu ribut ingin melepaskan diri.
“Akbar, jangan!” cegah Lisa, buru-buru turun dari sepeda.
“Memang kenapa? Ini kan bukan kucingmu?” Akbar bersungut-sungut.
“Ya, memang bukan kucingku. Tapi, aku kasihan padanya,” kata Lisa. “Coba kamu pikirkan, seandainya kamu diperlakukan seperti itu, bagaimana perasaanmu?” Akbar hanya terdiam. Ia pun tidak menolak ketika Lisa mengambil anak kucing itu dari tangannya.
“Kucing ini akan kurawat,” ujar Lisa seraya menaiki sepedanya. Tangan kirinya menggendong anak kucing. Lisa memutuskan pulang ke rumah dan tidak meneruskan perjalanan ke rumah Nina. Ia ingin cepat-cepat memandikan kucing itu.
“Nah, sekarang kamu sudah bersih,” kata Lisa senang setelah memandikan si anak kucing di kamar mandi rumah. Tangannya sibuk mengeringkan anak kucing dengan sehelai kain.
“Itu kucing siapa, Lisa?” tanya ibu kemudian.
“Tidak tahu, Bu. Sepertinya tidak ada pemiliknya,” sahut Lisa, “Lisa boleh memeliharanya kan, Bu? Kasihan dia. Tadi, Akbar ingin menceburkannya ke dalam selokan.”
“Baiklah, kamu boleh memeliharanya. Tapi, kamu harus rajin merawat dan melatihnya agar tidak buang kotoran sembarang,” lanjut ibu.
“Terima kasih Bu, Lisa akan merawatnya dengan baik,” ucap Lisa riang. Ia lalu memandang anak kucing di depannya, “Kamu lapar? Aku gorengkan ikan ya?”
“Miaaw….,” sahut si anak kucing seolah mengerti ucapan Lisa.
Lisa tertawa. “Lucu sekali, kamu. Baiklah, kamu akan kuberi nama Miaw saja, sesuai suaramu. Ayo, ikut aku!” kata Lisa penuh rasa sayang pada si anak kucing yang sudah ia beri nama Miaw itu.
Lisa lalu menggoreng sepotong ikan tongkol dan mencampurnya dengan nasi. Tak lupa, Lisa menyediakan semangkuk air minum untuk Miaw. Ia mengisi sebuah kotak plastik dengan pasir dan meletakkannya di sudut teras. Rencananya, Lisa nanti akan mengajari Miaw untuk buang air di kotak pasir itu.
Betapa senangnya Lisa melihat Miaw makan dengan lahap. Dalam hati, Lisa berjanji akan selalu menyayangi dan memelihara Miaw dengan baik.
Mari kita sayangi, lindungi, dan lebih peduli pada hewan-hewan.