AUDIO

Menghargai Jasa Pahlawan

Penulis: Karunia Sylviany Sambas


Hari ini adalah Hari Pahlawan Nasional. Bu Nur sudah berjanji akan mengajak anak-anak didiknya untuk berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara.

“Kita akan mendoakan arwah para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan,” ujar Bu Nur pagi ini di depan kelas.

Sebelum berangkat, Bu Nur memberi penjelasan tentang jasa para pahlawan. Bu Nur menurunkan foto-foto pahlawan yang terpajang di dinding kelas.

“Ini adalah Ki Hajar Dewantara,” jelas Bu Nur sambil memperlihatkan salah satu foto pahlawan. “Beliau adalah Bapak Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara gigih memperjuangkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.”

Murid-murid mengangguk. Kemudian, Bu Nur menjelaskan para pahlawan lainnya.

“Anak-anak, para pahlawan sudah bersusah payah merebut kemerdekaan. Mereka rela mempertaruhkan jiwa dan raga melawan penjajah, bahkan hanya menggunakan bambu runcing. Oleh karena itu, kita harus menghargai jasa para pahlawan,” jelas Bu Nur.

“Sekarang kemerdekaan sudah berhasil diraih. Saatnya kita mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya!” lanjut Bu Nur.

“Terus, bagaimana cara kita mengisi kemerdekaan ini, Bu?” tanya Raja, salah seorang murid.

“Pertanyaan bagus!” puji Bu Nur. “Mengisi kemerdekaan bisa dengan berbagai cara. Salah satunya dengan kalian belajar sungguh-sungguh!”

“Dengan kalian belajar sungguh-sungguh, diharapkan kalian akan menjadi anak-anak yang pintar. Nah, kalau bangsa kita ini pintar, para penjajah akan sulit datang lagi untuk menjajah negara kita. Perjuangan para pahlawan pun tidaklah sia-sia,” lanjut Bu Nur.

Setelah memberikan penjelasan, Bu Nur lalu meminta anak-anak didiknya bersiap-siap. Sebentar lagi bus sekolah akan membawa mereka ke Taman Makam Pahlawan.

Pukul sepuluh pagi sampailah rombongan di Taman Makam Pahlawan. Murid-murid memasuki gerbang makam dengan tertib. Kemudian di area makam Bu Nur memimpin doa untuk para pahlawan. Suasana khidmat sangat terasa.

Acara dilanjutkan dengan tabur bunga. Murid-murid bergantian menabur bunga ke makam para pahlawan.

Setelah keluar dari gerbang makam, Raja mendekati Bu Nur. Ia jadi ingat kalau kadang masih bermalas-malasan mengerjakan tugas sekolah.

“Bu Guru... Bu Guru... Raja akan semangat belajar! Raja tak ingin perjuangan para pahlawan menjadi sia-sia!” janji Raja.

Bu Nur tersenyum bahagia melihat semangat cinta pahlawan dari anak didiknya.

Perjuangan para pahlawan yang merebut dan mempertahankan kemerdekaan harus kita hargai. Kita jangan menyia-nyiakan pengorbanan mereka.

Hari Pahlawan Nasional diperingati setiap 10 November di Tanah Air. Peringatan tersebut untuk mengenang perjuangan para pahlawan saat melawan tentara Inggris di Surabaya pada 10 November 1945.