AUDIO

Menanam Pohon Jambu

Penulis: Dyah Laksmi Nur Jannah


Pada suatu siang, Andi dan Yoga, dua kakak beradik tengah bersantai di teras rumah mereka yang terletak di Kota Bekasi, Jawa Barat.

“Huh, panas sekali ya, Kak,” keluh Yoga. Ia sibuk mengipasi tubuhnya.

“Ya, namanya juga sedang musim kemarau. Apalagi, sudah beberapa bulan tidak turun hujan,” tanggap Andi. “Oh iya, kemarin Ibu membeli jambu biji. Kita buat jus jambu, yuk.”

“Yuk, Kak! Kita buat sekarang,” ajak Yoga, tak sabar. Andi dan Yoga segera beranjak menuju dapur. Mereka mulai memotong-motong buah jambu, lalu menyiapkan segelas air, es batu, dan sedikit gula pasir. Andi lalu menyalakan blender.

“Hmm, segar,” kata Yoga, “Buah jambu ini manis sekali.”

“Iya, memang manis sekali,” timpal Andi. Mereka pun asyik menikmati jus jambu biji buatan sendiri. Selesai minum jus, mereka membereskan perlengkapan membuat jus. Terlihat biji jambu berserakan di meja dapur.

“Kita tanam biji-biji ini di halaman saja, Kak,” usul Yoga.

“Betul juga. Kamu pintar,” tanggap Andi.

Mereka mengumpulkan biji-biji jambu dan menebarkannya di atas baki plastik. Lalu, biji jambu itu dijemur hingga kering.

Setelah itu, Andi mengumpulkan tanah yang sudah digemburkan. Sementara itu, Yoga membuat lubang-lubang kecil pada bagian bawah kantong plastik. Mereka mengisi plastik-plastik dengan tanah hingga penuh. Lalu, biji jambu yang telah kering pun ditanam.

“Nah, sudah selesai,” kata Yoga puas. “Semoga tanaman ini bisa tumbuh besar ya, Kak.”

Andi mengangguk, “Jangan lupa menyiramnya setiap hari.”

“Kalau tanaman kita sudah berbuah, kita bisa makan jambu tiap hari, dong! Asyik!”

“Selain itu, halaman rumah jadi rindang,” tambah Andi. “Udara juga terasa sejuk.”

“Kenapa bisa begitu, Kak?”

Andi pun bercerita bahwa pepohonan mengeluarkan oksigen pada siang hari. Udara yang banyak mengandung oksigen akan terasa sejuk. Tanaman juga membersihkan udara kotor dengan cara menyerap asap kendaraan dan penyebab polusi udara yang lain.

“Berarti, jika halaman rumah ditumbuhi pohon-pohon, maka udara tidak akan sepanas ini, kan?” ujar Yoga.

“Betul sekali.”

“Wah, aku jadi tak sabar ingin segera melihat tanaman kita tumbuh besar. Pasti menyenangkan bersantai di bawah pohon rindang.”

Andi tertawa, “Oleh karena itu, kamu harus rajin merawatnya.”

“Oke, Kak!” seru Yoga semangat.

Mari kita galakkan kegiatan menanam pohon karena keberadaan pohon sangatlah penting dan bermanfaat bagi umat manusia. Hari Menanam Pohon Indonesia diperingati di Tanah Air setiap 28 November. Tujuannya, mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi, deforestasi hutan dan lahan, serta kerusakan lingkungan lainnya yang mengakibatkan penurunan produktivitas alam dan kelestarian lingkungan.