AUDIO

Bonbon Si Jam Karet

Penulis: Istiqomah


Bonbon adalah gajah sumatera yang sangat pemalas. Ia selalu menunda-nunda semua pekerjaannya. Setiap kali ada acara, Bonbon baru datang setengah jam dari jadwal yang ditentukan.

Ellip, teman Bonbon, suka menjulukinya jam karet karena ia selalu terlambat. Tapi, Bonbon tetap tidak peduli. Ia selalu terlambat bangun, berdoa, dan berangkat ke sekolah.

Minggu besok, Gogon, teman sekolah Bonbon akan mengadakan acara syukuran di taman kota Solok.

“Ibuku menyiapkan banyak sekali es krim dan permen. Kalian datang, ya!” undang Gogon pada Bonbon dan Ellip.

“Es krim? Wah, aku pasti akan datang,” seru Bonbon penuh semangat. Ia sangat suka makan es krim.

“Paling-paling kamu terlambat lagi dan kehabisan es krimnya, Bon. Kamu, kan selalu mengulur waktu seperti karet. Ha-ha-ha,” Ellip menertawakan Bonbon.

Bonbon mendengus kesal. Ia bertekad bahwa ia akan berangkat tepat waktu ke acara Gogon besok. Sudah lama Bonbon tidak makan es krim.

Hari yang ditunggu pun tiba. “Bon, ayo segera mandi,” seru Ibu Bonbon.

“Sebentar lagi, Bu,” sahut Bonbon.

Satu jam lagi, acara syukuran Gogon dimulai. Tapi, Bonbon masih sibuk dengan mainan barunya. Ketika seperempat jam lagi acara dimulai, Bonbon baru sadar kalau ia sudah terlambat.

“Oh, tidak…” seru Bonbon saat melihat jam dinding menunjukkan pukul 09.30. Ia bergegas mandi dan ganti baju, kemudian berangkat ke taman kota dengan bersepeda. Tapi…

“Di mana teman-teman?” gumam Bonbon. “Acaranya pasti sudah selesai. Huff.”

Hilang sudah kesempatan Bonbon mendapatkan es krim. Ia menyesal karena telah mengulur-ulur waktu.

Tiba-tiba…

“Wah, Bonbon. Tumben kamu tidak terlambat?” seru Trili.

“Aku tidak terlambat?” tanya Bonbon, heran. Bukankah acaranya pukul 09.00 pagi? Sekarang, kan, sudah pukul 10.00.

Tak lama kemudian, satu per satu teman Bonbon mulai berkumpul. Ia semakin heran. Apakah teman-temannya juga terlambat sepertinya?

“Akhirnya si jam karet bisa datang lebih cepat,” kata Ellip.

“Maksud kamu…,”

“He-he-he, maafkan aku, Bonbon. Acaranya pukul 10.30. Aku sengaja mengundangmu lebih cepat karena aku tahu kamu pasti terlambat satu jam,” seru Gogon.

“Oh! Lihatlah, kau sampai lupa mengancing bajumu. Tali sepatumu juga belum diikat.”

“Astaga! Pasti kau tergesa-gesa karena takut tidak kebagian es krim ya?”

Semuanya pun tergelak melihat Bonbon.

Bonbon sangat malu. Gara-gara jam karet, semuanya jadi berantakan. Dan, hampir saja ia tidak kebagian es krim. Sejak saat itu, Bonbon berjanji akan berusaha untuk tidak mengulur-ulur waktu lagi. Ia bertekad akan lebih rajin.

Biasakanlah untuk berdisiplin tepat waktu. Menepati waktu adalah kunci awal sebuah kesuksesan.