AUDIO

Si Jenggot

Penulis: Kak Ian


Di sebuah rumah yang terletak di Garut, Jawa Barat, tinggallah seorang anak penggembala kambing bernama Faiz. Ia selalu menggembala kambing setiap sepulang sekolah.

Kambing-kambing yang digembala Faiz adalah milik Pak Sobur. Pak Sobur adalah orang terkaya dan terpandang di kampungnya. Walaupun begitu, ia sangat baik dan sering membantu warga kampung yang membutuhkan. Faiz menggembala kambing untuk membantu ibunya yang seorang buruh cuci. Ayah Faiz sudah lama meninggal dunia.

“Bila nanti kambing-kambing itu ada yang beranak-pinak, Bapak janji akan memberikan kamu seekor anak kambing. Nanti bisa kamu rawat sampai besar,” ucap Pak Sobur suatu hari.

“Benar, Pak?!” Faiz bertanya meyakinkan.

“Iya!” jawab Pak Sobur.

“Terima kasih, Pak! Faiz senang mendengarnya.”

Kesabaran dan jerih payah Faiz pun berbuah manis. Kambing yang ia rawat itu ada yang beranak-pinak. Akhirnya, ia mendapatkan seekor anak kambing dari Pak Sobur.

Seiring waktu berjalan, kini kambing Faiz sudah besar. Kambing itu ia beri nama Si Jenggot. Kambing itu berkelamin jantan dan didagunya terdapat bulu-bulu yang menyerupai jenggot menjuntai panjang.

Hingga suatu hari, Faiz pun menghampiri ibu. Ia ingin memberitahukan ibu jika Si Jenggot akan dikurbankan pada Hari Raya Kurban tahun ini yang sebentar lagi akan tiba. Faiz ingin berkurban.

“Ibu, bolehkah Si Jenggot aku kurbankan nanti di Hari Raya Kurban?” tanya Faiz.

“Silakan, Sayang! Si Jenggot itu, kan, sudah milik kamu,” jawab ibu.

“Baiklah, Bu! Nanti Si Jenggot akan aku serahkan pada panitia kurban. Terima kasih ya, Bu. Faiz sangat sayang sekali sama Ibu.”

Hari Raya Kurban yang ditunggu pun tiba. Di pelataran masjid, Faiz ingin melihat Si Jenggot sekali lagi untuk yang terakhir kali. Sayangnya, Si Jenggot tidak ada sana.

“Tidak usah kaget! Si Jenggot sudah Bapak ganti dengan kambing ternak milik Bapak. Jadi, Si Jenggot bisa tetap bersama kamu.” Tiba-tiba ada suara yang mengagetkan Faiz.

Saat Faiz menoleh, ternyata Pak Sobur tersenyum padanya. Pak Sobur pun memberikan jempol padanya.

“Kamu hebat, Faiz! Bapak salut melihat anak yang baik, rajin, pandai, dan berbakti pada orangtua seperti kamu. Semoga kamu bahagia di Hari Raya Kurban ini,” lanjut Pak Sobur.

Faiz langsung mencium tangan Pak Sobur. Tanda Faiz mengucap terima kasih dan menyukuri apa yang didapat hari itu. Ia pun mencari Si Jenggot yang ternyata ada di kandangnya. Kini, Si Jenggot tetap bisa dirawat olehnya. Faiz begitu bahagia dan terharu.

Jadilah anak yang selalu berbuat baik. Setiap perbuatan baik pasti akan beroleh ganjaran yang setimpal dari Tuhan Yang Mahakuasa.