Sebagai orang yang tinggal di Desa Pager Jurang, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Sala, seorang anak perempuan kelas 6 SD, tidak akan pernah kekurangan gerabah. Di sini ada gerabah. Di situ ada gerabah. Di mana-mana ada gerabah. Desa Pager Jurang ini memang sentra perajin gerabah.
Namun, Sala sedikit merasa heran dengan kebiasaan ibunya yang selalu memakai mangkuk gerabah kesayangannya, padahal mangkuk gerabah itu sudah terlihat tua dan sangat kusam. Mangkuk tua itu dipakai sebagai alas makan, pengganti piring.
Sore ini, ketika Sala mencuci perkakas dapur kotor, tak sengaja dia menjatuhkan mangkuk kesayangan ibu. Mangkuk gerabah itu pecah menjadi beberapa bagian.
Ketika melihat barang kesayangannya pecah, ibu terlihat bersedih hati. Namun, ibu tidak memarahi Sala. Beliau tahu jika Sala tak sengaja memecahkannya.
Sebenarnya gerabah itu memang sudah sangat tua. Bentuknya sederhana sekali. Di permukaannya, tidak ada hiasan sama sekali. Yang membuatnya istimewa adalah gerabah tersebut buatan khusus ibunya ibu, nenek Sala. Ibu sudah memakai mangkuk itu sejak masih berusia 8 tahun.
Sala merasa sangat menyesal. Ketika ia melihat ibu yang masih menyimpan pecahan gerabah mangkuk tadi, bertambahlah rasa bersalah Sala.
“Ini tidak bisa dibiarkan. Aku harus menebus kesalahan.”
Maka, mulai hari itu, Sala belajar membuat gerabah lebih keras. Untunglah, dia dibantu Bibi Rosa.
"Kamu pakai perbot miring ini saja," kata Bibi Rosa.
Perbot itu memang miring. Pembuat gerabahnya pun harus duduk miring agar leluasa membentuk gerabah sesuai yang diinginkan. Perbot miring biasanya memang digunakan untuk membuat gerabah berukuran kecil. Dengan sabar, Bibi Rosa membimbing Sala.
Setelah menekuni beberapa hari dan melalui proses yang panjang, akhirnya mangkuk buatan Sala selesai juga. Dia sudah tidak sabar memberikannya kepada ibu.
"Ibu, ini mangkuk untuk Ibu. Maafkan Sala yang telah memecahkan barang kesayangan Ibu," ucap Sala.
Ibu sangat terharu menerimanya. Beliau sampai memeluk Sala karena saking gembiranya, "Tidak apa-apa. Ibu tahu kamu tidak sengaja."
Mangkuk gerabah Sala memang tidak bisa menggantikan kenangan mangkuk yang didapat dari ibunya sewaktu kecil. Akan tetapi, mangkuk gerabah itu akan mengukir kenangannnya sendiri di hati ibu. Itu adalah gerabah pertama Sala yang dibuat sepenuh hati, hanya untuk ibu seorang.
Cintailah dan bahagiakan selalu kedua orangtuamu.