AUDIO

Pentingnya Rendah Hati

Penulis: Hamidah Jauhary


Penghuni hutan Wanagama di Yogyakarta sedang bersemangat. Para binatang akan mengadakan lomba tahunan. Ada lomba lari, renang, dan menyanyi.

Momo Murai dan Rairay Murai berniat mengikuti lomba menyanyi. Siang ini mereka berdua sedang latihan. Lombanya tiga hari lagi.

“Suaramu bagus, Mo,” puji Rairay tulus. “Kamu pasti menang.”

Momo tersipu. “Suaramu juga tak kalah bagus, kok.”

Tiba-tiba ada seekor burung kacer hinggap di dahan pohon tempat Momo dan Rairay berlatih. Seekor burung pipit mengikuti dari belakang.

“Kudengar kalian ikut lomba menyanyi juga, ya?” tanya burung kacer.

Momo dan Rairay mengangguk.

“Jangan menangis ya kalau nanti kalah. Ceri pasti yang akan menang!” timpal burung pipit.

“Iya. Sudah pasti aku yang akan menang!” ujar burung kacer yang ternyata bernama Ceri itu. “Suaraku, kan merdu. Iya, kan, Pipo?”

Pipo si burung pipit pun mengiyakan.

“Memangnya hanya kamu yang bisa bernyanyi?” sahut Momo gusar.

Rairay menenangkan sahabatnya itu. Ia menatap Momo dan menggeleng.

Melihat itu, Ceri dan Pipo tertawa.

“Sampai jumpa di lomba nanti, ya. Bersiaplah untuk kalah!” ejek Ceri, lalu pergi terbang bersama Pipo.

“Mengapa kamu menghalangiku, Ray? Kita, kan juga bisa bernyanyi,” keluh Momo.

“Kita memang bisa bernyanyi,” jawab Rairay. “Tapi, kita tidak perlu sombong soal itu.”

Momo terdiam. Rairay benar juga. Paling penting, sekarang mereka terus berlatih agar bisa mengikuti lomba dengan baik.

Hari lomba yang ditunggu tiba. Semua binatang penghuni hutan bersemangat. Setelah lomba lari dan berenang, kini saatnya lomba menyanyi. Para peserta yang akan mengikuti lomba ini bersiap.

Sekarang giliran Ceri si burung kacer yang bernyanyi. Tapi, suara yang keluar dari paruhnya tidak begitu merdu. Cuaca cukup dingin akhir-akhir ini. Itu yang membuat suara Ceri serak, apalagi Ceri jarang berlatih karena merasa suaranya sudah bagus.

“Duh, mengapa suaramu jadi seperti itu, Ceri?” keluh Pipo saat Ceri usai bernyanyi.

Ceri hanya menunduk karena malu.

Lalu, tiba giliran Momo bernyanyi. Setelah itu, Rairay. Saat Momo dan Rairay tampil, semua binatang bersorak karena suara mereka ternyata sangat merdu. Akhirnya, Momo mendapat juara pertama dan Rairay juara kedua. Momo sangat berterima kasih pada Rairay yang telah menasehatinya agar rajin berlatih dan tetap rendah hati.

“Terima kasih, Ray,” ujar Momo. “Berkat kamu, aku jadi tahu pentingnya bersikap rendah hati. Kalau kita sudah sombong duluan, nanti akan malu kalau ternyata hasilnya tidak sesuai harapan. Iya, kan?”

Rairay mengangguk dan tersenyum. “Kita tidak perlu bersikap sombong, cukup tunjukkan bakat kita saja.”

Momo mengangguk setuju. Lalu, ia berbagi kebahagiaan bersama Rairay.