AUDIO

Tugas untuk Tupi Tupai

Penulis: Anisa Widiyarti


"Tupi, kamu bawa jambu air yang ini. Tupa, kamu bawa jambu air yang itu, ya," ucap Ibu tupai memberi tugas. Siang itu keluarga tupai sedang mencari makanan di belantara hutan Sumatera.

Tupi merengut. Selalu seperti itu. Ibunya tak pernah adil. Dia harus membawa tiga jambu air, sementara adiknya Tupa hanya membawa dua jambu.

Meski begitu, Tupi tak berani mengatakan apa pun kepada ibunya. Tak ada waktu untuk protes. Karena mereka harus bergegas melompat dari satu dahan ke dahan yang lain.

Saat sampai di sarang, Ibu tupai membagi jambu air yang mereka bawa. Tupi, Tupa, dan Ibu tupai segera makan dengan lahap.

Selesai makan, Ibu tupai kembali bersiap-siap. "Ibu akan melihat pohon rambutan di sebelah Barat sarang kita. Kalau buahnya banyak, kita bisa memetiknya. Kalian beristirahatlah dulu."

"Baik, Bu," jawab Tupi dan Tupa.

Ibu tupai segera melompat pergi. Kini hanya ada Tupi dan Tupa di sarang. Tupi merasa ini saat yang tepat untuk mengungkapkan kekecewaannya.

"Selama ini Ibu tidak adil kepada kita," ucap Tupi.

"Tidak adil bagaimana?" Tupa tampak bingung.

"Setiap kali kita mencari buah, pasti jumlah yang aku bawa lebih banyak dari yang kamu bawa. Itu kan, tidak adil," ujar Tupi kesal.

Mendengar itu Tupa hanya terdiam. Wajahnya terlihat sedih.

Tak berapa lama, Ibu tupai telah kembali dan mengabarkan bahwa pohon rambutan sudah berbuah banyak. "Ayo kita ke sana!” ajak Ibu Tupai.

Tupi dan Tupa segera melompat mengikuti ibu mereka. Tak berapa lama, sampailah mereka ke pohon rambutan itu.

Seperti biasa, Ibu tupai membagi tugas untuk membawa buah. Namun kali ini, Tupa memutuskan untuk membawa buah bagian Tupi.

"Tupa, apa yang kamu lakukan?" Ibu tupai terkejut.

"Aku mau membawa yang ini saja, Bu," jawab Tupa.

"Tidak boleh, kamu tidak akan kuat. Itu lebih berat!" Ibu tupai mengingatkan.

Namun, Tupa sudah lebih dulu melompat. Benar saja. Karena bawaannya berat, lompatan Tupa tak sampai di dahan yang dituju. Dia tergelincir dan jatuh ke tanah.

“Brruukk!”

Ibu tupai dan Tupi segera turun dari pohon. Mereka bergegas menolong Tupa.

Ibu tupai lalu memijat-mijat tubuh Tupa. Setelah Tupa merasa lebih baik, Ibu berkata, "Ibu memberi tugas dengan memperhitungkan kemampuan kalian. Karena Tupi lebih tua dan badannya lebih besar dan kuat, Tupi membawa barang yang lebih berat. Sementara karena Tupa lebih muda dan badannya masih belum terlalu kuat, Tupa membawa barang yang lebih ringan.”

Tupi dan Tupa mengangguk. Tupi pun merasa sangat bersalah. Ia lalu meminta maaf pada adiknya karena telah berkata-kata yang membuat adiknya tidak nyaman.

Di sepanjang perjalanan menuju sarang, Tupi berpikir. Ternyata, adil tak harus berarti sama. Selama ini ibu sudah berlaku adil.